Keesokan harinya seluruh pasukan gabungan telah bersiap-siap melanjutkan perjalanan, karena pasukan dari koloni Haler yang membawa sulpai dianggap paling penting, maka posisi mereka disesuaikan, koloni Haler yang dikomandoi oleh Kresna berada di tengah, koloni Saber yang dipimpin Rohan berada di sayap kiri, dan juga koloni Causius dengan pemimpinnya Khandar berada di sayap kanan, sementara itu koloni Badar membagi pasukannya menjadi dua, di bagian depan dipimpin oleh Safina, sementara bagian belakang dipimpin oleh Zairi.
Para pemimpin kemudian berkumpul untuk membahas rute perjalanan yang akan dilalui, Rohan berkata,"Saya sarankan lebih baik kita melewati jalur laut, karena jika kita melewati jalur darat, akan ada banyak rintangan, dampak perang nuklir telah membuat binatang maupun tumbuhan disana bermutasi, kita tidak tahu seberapa berbahaya mereka.", Khandar menyanggahnya,"Apabila kita melewati jalur laut resikonya akan lebih besar, monster-monster laut hasil mutasi itu akan menghancurkan kapal-kapal kita, sehingga akan lebih banyak korban berjatuhan nantinya."."Khandar benar, kita lebih baik melewati jalur darat, putriku, segera siapkan pasukan pembuka jalan.","Baik, ayah".
Setelah selesai berdiskusi, para pemimpin langsung kembali ke posisi masing-masing, sementara itu di pasukan koloni Haler, Kresna, Rai, Ari, dan Usron sedang berdiskusi siapa yang akan dikirim ke baris depan,"Aku tidak akan memaksa kalian, siapa saja yang ingin ke baris depan silahkan saja.", Usron kemudian maju,"Biar aku saja, kapakku siap menebas siapa saja yang menghalangi jalan kita.","Baiklah, persiapkan dirimu temanku.", Ari berpesan,"Berhati-hatilah kawanku, banyak rintangan yang belum kita ketahui di jalan kita, selalu waspada.","Tenang saja kawan."
Usron kemudian menyiapkan pasukannya yang berjumlah 100 orang, pasukan Usron dikenal sebagai yang terkuat di koloni Haler, ia dan pasukannya mampu memapras bukit-bukit di sekitar koloni Haler hanya dalam waktu 2 minggu. Usron dan pasukannya langsung menuju ke barisan depan, disana ia bertemu dengan Safina, "Kukira tuan Kresna akan mengirim jenderal Rai, perkenalkan saya Safina.","Usron.". Kedua jenderal itu saling memberi hormat,"Baiklah semua persiapan telah selesai, mari kita berangkat, prajurit beri tanda.","Baik, jenderal.". Prajurit itu pun meniupkan sangkakala tanda dimulainya perjalanan, dengan serentak seluruh pasukan gabungan yang berjumlah 50.000 orang itu bergerak menuju koloni Krum.
Beberapa jam berlalu sejak dimulainya perjalanan, pasukan sekarang sedang beristirahat di padang rumput, karena hari juga sudah mulai gelap, pasukan memutuskan untuk berkemah dan para prajurit mulai mencari kayu bakar. Sementara itu di baris depan,"Sudah berapa lama kamu dan Rai bersahabat?","Sejak lima tahun lalu, saat perang masih berlangsung.","Sepertinya kamu sudah cukup berpengalaman, apa kamu sering ikut pertempuran?","Tidak, ini saat pertamaku.","Oh, baiklah.". Tiba-tiba seorang prajurit datang menghampiri Safina dan Usron,"Lapor jenderal, terdengar suara teriakan dari hutan di depan kita, sepertinya dari prajurit kita jenderal !","Apa ! Kami akan segera kesana."
Safina dan Usron langsung mengambil senjata mereka dan bergegas menuju ke hutan, namun sebelum mereka masuk hutan, tiba-tiba seorang prajurit yang telah terluka dengan tertatih-tatih keluar dari hutan,"Jenderal, tolong saya ! !". Namun belum sempat mereka menolong prajurit itu, 3 hewan berukuran raksasa keluar dari hutan dan langsung mencabik-cabik prajurit itu. Safina yang melihat hal itu langsung terkejut dan berusaha untuk melawan makhluk-makhluk itu, namun Usron menahannya,"Biar aku saja, kamu cepat panggil jenderal lainnya.","Baiklah.".
Safina langsung bergegas menuju perkemahan untuk memanggil para jenderal, sementara itu Usron mengeluarkan kapaknya, salah satu makhluk itu melihat Usron dan langsung menyerangnya, Usron pun langsung berlari ke arah makhluk itu, ia melompat dan mengayunkan kapaknya, makhluk itu pun langsung terbelah menjadi dua. Makhluk lainnya yang melihat itu langsung menyerbu Usron, namun ia tetap tenang, ketika makhluk itu akan menerkam Usron, tiba-tiba Usron dengan satu kedipan mata telah berada diatas makhluk itu, dengan sigap ia kembali mengayunkan kapaknya dan berhasil memenggal kepala makhluk itu. Namun makhluk yang terakhir telah siap menerkam Usron dari belakang, makhluk itu pun mengayunkan cakarnya, "Cresssss","Bruuukk.".
Continued mamennn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar